Monday 14 May 2012

Museum Maluku

Dalam rangka menyambut hari Pattimura yang jatuh pada hari ini 15 Mei, saya ingin menulis tentang Museum Maluku yang ada di Utrecht Netherlands. 

Mungkin kalian pada bertanya kenapa saya tidak menulis tentang sosok Pattimura saja? Jawabannya simple, sudah banyak teman-teman saya yang menulis tentang pattimura hari ini dan menurut saya tulisan-tulisan mereka sudah sangat jelas dan bisa menggambarkan sosok Pattimura yang sebenarnya. Terus, pertanyaan berikutnya mungkin bagimana kalian bisa mengakses tulisan teman-teman saya tsb? Ini dia ada alamat twitter salah seorang teman yang cukup jelas memberikan deskripsi tentang Pattimura dan perjuangannya dimasa penjajahan dulu (@iphankdewe). Silakah di akses kalau berminat :) 

~~~~~~~~~~~
Okeh, pada umumnya museum yang merepresentasikan suatu daerah tertentu di dirikan di daerah yang bersangkutan (saya mengeneralisasikan koq hehe), namun yang menarik kali ini adalah Museum Maluku yang di dirikan di negara lain which is Netherlands (Belanda), seperti yang kita semua ketahui (hopefully) kalau Maluku adalah salah satu provinsi yang berada di timur Indonesia. Tapi koq bisa Museumnya di dirikan di Holland? apa yang membuat Maluku begitu special sampai-sampai bisa memiliki museum sendiri di negara lain? Hmmm, selama ini dalam pelajaran sejarah dulu sewaktu kita duduk di bangku SD sampai SMA sering didiskusikan kalau Belanda dan Maluku memiliki hubungan yang cukup romantis, dikarenakan Maluku adalah basis Belanda dalam masa penjajahan untuk wilayah Indonesia bagian timur. Tapi apakah hanya karena romantisme masa lalu ini, Museum Maluku boleh di didirikan di negara kincir angin ini? 

Jawabannya tentu saja tidak, ketika Indonesia merdeka sekitar tahun 1945 dulu tidak semua warga Maluku ingin bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena beberapa alasan seperti perbedaan agama dengan mayoritas daerah lainnya di Indonesia dan juga privilege (Hak Istimewa) yang diberikan oleh pemerintah Belanda kepada warga Maluku yang membuat mereka merasa lebih baik dibandingkan bangsa lainnya yang ingin bergabung dengan Indonesia pada saat itu. Hal inilah yang membuat ada beberapa generasi Maluku yang memilih untuk pindah ke Belanda dan melanjutkan perjuangan mereka disana. Inilah alasan Museum Maluku berdiri di negeri kincir angin ini, karena cukup banyak juga warga keturunan Maluku yang berdomisili di sana. Disamping itu, dari hasil diskusi saya dengan orang-orang Maluku yang ada di Utrecht, Museum ini juga merupakan salah satu hadiah yang di berikan oleh pemerintah Belanda yang gagal memenuhi janji mereka di masa lalu untuk membantu perjuaangan orang-orang Maluku yang kecewa dengan bersatunya Maluku dengan Indonesia (Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa mengakses buku-buku sejarah tentang Maluku di KITLV Indonesia, silahkan di Google linknya :D)  
Pertama kali masuk ke dalam museum ini, saya benar-benar terpesona, karena sebagai anak Maluku yang sedang berada jauh dari rumah ketika itu, mengunjungi museum ini sedikit mengobati rasa rindu saya hehe.... Suguhan lainya yang cukup eyes catching ketika pertama kali berkunjung ke museum ini adalah dua buah jam dinding besar yang menunjukkan perbedaan waktu antara Utrecht dan Maluku :) 


Thursday 10 May 2012

Chevening Forum Oxford 2012

Salah satu hal yang paling membanggakan dalam hidup saya adalah bisa menjadi salah satu penerima beasiswa Chevening yang diberikan langsung oleh pemerintah Inggris :)



Dulu saya sama sekali tidak pernah menyangka saya bisa mendapatkan beasiswa yang sangat prestigious ini, dikarenakan syarat dan ketentuannya yang sangat sulit. Hanya mereka-mereka yang extraordinary yang bisa lulus seleksi dan terbang ke Inggris untuk menempuh pendidikan Master di Universitas-Universitas ternama yang banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin dunia. 


Semenjak kecil saya memang selalu ingin bisa ke Inggris karena satu dan lain hal, keinginan ini semakin membuncah ketika pacar saya dulu kuliah di Inggris dan kita berhubungan jarak jauh, rasanya ingin sekali bisa bersama, dan lagi-lagi keinginan saya semakin besar ketika kita harus putus karena jarak... hehe... Akhirnya, ketika itu saya bertekad kalau suatu saat nanti saya akan ke Inggris bagaimanapun caranya, termasuk dengan melamar beasiswa Chevening hihii dan beruntungnya saya diterima dan bisa mewujudkan mimpi saya. 


Okeh, ada baiknya kalau cerita romance masa lalu ini di skip saja dan kita berlanjut ke cerita sekarang tentang Chevening forum.

Chevening forum bertujuan untuk mempertemukan semua scholar penerima beasiswa yang berasal dari seluruh dunia untuk berkumpul bersama mendiskusikan isu-isu terkini tentang perkembangan dunia. Isu-isu yang dibahas cukup variatif dimulai dari isu environment, gender, conflict dan development. Acara ini di selnggarakan di Universitas Oxford selama dua hari :)

Forum ini benar-benar luar biasa, karena disinilah tempat orang-orang terpilih dari seluruh dunia yang memiliki kemampuan diatas orang biasanya bisa berkumpul bersama membahas ide-ide yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan - permasalahan dunia. 


Banyak hal berkesan yang saya dapatkan dari forum ini, salah satunya adalah keunggulang scholars dari Indonesia dibandingan dengan scholars lainnya. Bisa dibilang acara ini bisa terselenggarakan dengan baik karena partisipasi Chevening scholars dari Indonesia yang memegang peran penting sebagai panitia inti. Banyak scholars dari negara lain yang mengutarakan kekagumananya atas hasil kerja teman-teman dari Indonesia, tetapi ada juga yang terlihat kurang begitu senang dan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan nada sinis seperti "kenapa harus scholars Indonesia semua yang menjadi panitia?" "bagaimana bisa?" Ironisnya pertanyaan-pertanyaan ini di tanyakan oleh scholar yang berasal dari negara tetangga kita Malaysia. Saya tidak begitu tahu alasan yang bersangkutan bertanya seperti itu, asumsi saya mungkin karena kurang banyak scholars yang berasala dari Malaysia.. hehehe


Indonesian Scholars in Action

Juan "the most favorite speaker" :D











The League of extraordinary people :)
Me and the Group
 
Ibu Ketua dan Pak Ketua


Ibu Programer :D
Chevening Scholars 2011/12

Forum yang berlangsung selama seharian ini berlanjut dengan excursion kesokan harinya dengan mengelilingi kota dan universitas Oxford. Sayangnya tidak semua scholar bisa ikut acara excursion (jalan-jalan) karena ujian ataupun ada deadline essays yang harus di selesaikan. 

Excursion dibagi menjadi dua kelompok yang di pandu oleh dua orang tour guide yang sudah bertahun-tahun tinggal dan bekerja di Oxford. Saya sangat bahagia karena Oxford merupakan salah satu tempat dimana film harry potter di ambil, hihihii....Pada hari itu, kami dibawah untuk mengunjungi college yang dipakai sebagai rumah sakit Hogwarts dan juga Dinning Hall yang biasa dipakai untuk makan malam Harry Potter dan teman-teman nya :) 

Sebelum jalan :)
Pada serius dengerin Tour Guide :D
Harry Potter Dinning Hall
Add caption


























Kesempatan untuk  bisa berbagi ide dan pengalaman dengan orang-orang super dari berbagai macam pelosok dunia membuat saya semakin percaya diri untuk kembali pulang ke tanah air dan mencipatakan perubahan yang kita harapakan selama ini. Selamat berjuang teman-teman, semoga apa yang kita mimpikan bisa segera kita realisasikan bersama.


Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the one we’ve been waiting for. We are the change that we seek”. (Barrack Obama).  :)