Thursday 5 January 2012

Kasbi goreng dan nona Ambon di Inggris

Ini adalah kali pertama saya menulis blog, atas dorongan teman-teman bloger Ambon akhirnya saya memberanikan diri untuk mulai menulis. Karena ini adalah kali pertama saya menulis jadi tidak perlu menulis yang serius-serius lah. hehehe


Tulisan saya yang pertama ini saya dedikasikan untuk makanan favorite saya, yaitu kasbi a.k.a singkong goreng. Kerinduaan saya kepada kasbi selama 4 bulan terakhir saya di Inggris benar-benar tak bisa dibendung lagi, bahkan rasa rindu ini, melebihi rindu saya kepada pacar (maaf pacar) hahaha... Akhirnya, di suatu sore yang mendung dan dingin dan juga sepi, ketika semua teman-teman sekelas saya sedang berlibur di negara-negara cantik di Eropa untuk merayakan natal dan tahun baru, dan saya yang kesepian  dan kedinginan di negeri penjajah ini memutuskan untuk berbelanja saja. Saya pikir belanja makanan dan masak dan makan bisa membuat saya sedikit bahagia :)... Keputusan saya untuk berbelanja ternyata tidak salah, karena ketika saya mampir ke salah satu toko yang menjual bahan-bahan makanan dari Asia disini, saya menemukan apa yang saya rindu-rindu kan!!! Kasbi.

Kasbi mentah berwarna coklat gelap, yang sedikit terlihat kaku karena kedinginan dari India ini benar-benar menarik perhatiaan saya. Ada rasa deg-degan dalam hati, ketika saya melihat kasbi lagi setelah 4 bulan (rasanya seperti bertemu pacar setelah lama tak jumpa) hihihi....walopun saat itu kantong saya agak sedikit tipis dan harga kasbinya lebih mahal daripada harga 12 sosis ayam mentah, saya memutuskan untuk tetap membeli. Saya tidak peduli jika saya tidak makan ayam, yang penting saya bisa makan kasbi. Horeeee

Sesampainya dirumah, saya begitu excited dan tak sabar ingin segera mengelolah kasbi mentah yang kaku itu menjadi kasbi goreng yang delicious (kata org inggris) :D namun sayanya karena, saya juga masih di kejar deadline essays yang bertumpuk-tumpuk, saya memutuskan untuk menggoreng kasbi tersebut di kemudian harinya saja. 

Tepat tanggal 31 desember 2011, disaat orang-orang sedang bersama keluarga berlibur dan bersenang-senang untuk merayakan taon baru, saya terdiam kaku dalam dingin di kamar kosan saya yang sempit ingin menangis karena kesepian dan sedikit stress karena tugas-tugas yang belom selesai. Namun rasa sedih ini tak berlangsung lama ketika saya teringat kalau saya kemaren membeli kasbi mentah. Saya pun turun ke dapur, dan dengan semangat nya memulai mengupas dan memotong kasbi tersebut untuk siap-siap di goreng. Sayangnya kasbi disini keras sekali ketika di potong, benar-benar berbeda dengan kasbi yang ada di Ambon, hampir-hampir pisau nya patah tapi kerasnya kasbi bukan hambatan bagi saya untuk terus mencoba. akhirnya saya berhasil mengupas dan memotong kasbi tsb untuk siap-siap direbus dengan air garam sebelum akhirnya di goreng. :) 

Setelah direbus, kasbinya terlihat seperti kasbi yang biasa di jual oleh mama2 di pantai liang (sebutuan untuk ibu-ibu yang jualan singkong goreng di tempat wisata pantai liang Ambon) hihihi...dan ternyata setelah dirasakan, benar-benar tak ada beda nya dan bisa dijamin buatan saya jauh lebih enak :D hehehe..... akhirnya kasbi tersebut saya goreng dan hasilnya seperti ini : 

Rasanya tidak kalah denga kasbi yang biasa di goreng di rumah,,ahahahha..dan akhirnya saya merayakan tahun baru saya yang sepi dan dingin dengan kasbi goreng sambil mengerjakan essays :). 

Inti dari cerita saya ini adalah, hal-hal kecil yang kadang tidak kita sadari bisa juga membuat kita bahagia dan dekat dengan orang-orang yang kita sayang (walopun tidak secara fisik) setelah makan kasbi goreng buatan saya ini, rasa rindu kepada orang tua dan sanak sodara di Indonesia sedikit terobati lah :)




ila 

Berkaraya dalam sepi

1 comment:

  1. Subhanallah, walau hidup di negri orang tapi mantap tetap cinta makanan nusantara

    ReplyDelete