Friday 8 June 2012

Islamic Conflict Resolution

Heloo everyone, saya kali ini kembali lagi dengan topik yang sedikit agak berat...hehe

Berhubung topik disertasi saya adalah Islamic Conflict Resolution as a new model for conflict resolution in Ambon Maluku, lagi-lagi saya ingin membagi Ilmu yang masih sedikit saya miliki untuk meringankan isi kepala saya, hehe

Ya, mungkin topiknya cukup menarik dan menimbulkan banyak pertanyaan menarik, tapi sesungguhnya sangat sulit sekali. Buktinya baru pertama kali ini saya hampir membaca satu buah buku ilmiah sampe selesai, hehe.... biasanya skimming scanning doang hanya topik-topik yang penting aja yang dibaca...

Okeh pasti pada penasaran kenapa sampe ada wacana tentang Islamic conflict Resolution (Resolusi Konflik yang Islami)? Emangnya apa bedanya resolusi konflik yang biasanya dipake sekarang dengan yang ada embel-embel Islam nya? 


Jadi begini ceritanya, sejak berakhirnya perang dunia II, negara-negara barat mulai mengembangkan suatu konsep yang bisa digunakan untuk menyelesaikan konflik sehingga perang yang mengakibatkan banyak nya korban jiwa bisa sedikit di minimalisir. 

Akhirnya konsep resolusi konflik pun mulai dikembangkan oleh orang-orang di barat, konsep konflik resolusi yang mereka kembangkan ini diangkat dari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat barat dalam menyelesaikan konflik sehari-hari dalam kehidupan mereka. 

Singkat cerita, berhubung sesuatu yang berasal dari barat selalu jadi yang terbaik, maka konsep konflik resolusi yang dilahirkan di barat jugalah yang dianggap paling baik dan sering dipakai oleh dunia internasional untuk menyelesaikan konflik-konflik yang ada di penjuru dunia ini. 

Sayangnya, dalam proses pengimplementasiannya konsep-konsep konflik resolusi yang di tawarkan oleh barat ini kurang begitu bertahan lama dalam menyelesaikan konflik di negara-negara bukan barat terutama negara-negara Islam.  Dan sayangnya lagi, konflik-konflik yang terjadi sekarang kebanyakan terjadi di negara-negara Islam ataupun melibatkan kelompok fundamental Islam (Nimer, 2003). Oleh sebab itu, muncul-lah kritik beberapa ilmuan yang menantang (challenge) sustainability konsep western conflict resolution in Islamic world.

Kritik mereka berkisar tentang, seberapa jauh konsep-konsep barat ini bisa di implementasikan dalam menyelesaikan konflik yang melibatkan umat Islam. Mengingat adanya perbedaan budaya dan nilai-nilai yang sangat jauh berbeda antara negara-negara Islam dan negara - negara barat, begitu juga dengan cara penyelesaian konfliknya. 

In response to this critics, Ilmuan-ilmuan barat pun berargumen kalau memang sudah saatnya untuk mereka melihat pandangan yang lain dalam ilmu resolusi konflik dan setuju dengan ilmuan-ilmuan Islam yang mencoba mengembangkan konsep Islamic conflict resolution. 

Mulailah dikembangkan Islamic conflict resolution yang bersumber dari dua sumber utama hukum Islam yaitu Al- Quran dan Hadis, ditambah dengan pendapat-pendapat para ulama yang mengerti tentang hukum Islam (ijma). Namun sayangnya, konsep ini banyak mengambil nilai-nilai, budaya, dan norma-norma Umat Islam yang ada di Timur Tengah dalam menyelesaikan konflik. 

Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah bagaimana dengan negara-negara Islam yang bukan Timur Tengah? Apakah konsep baru ini masih relevan? Misalnya saja Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara Islam terbesar di dunia yang bukan Timur Tengah. Indonesia memiliki budaya, tradisi dan norma-norma yang bisa dibilang cukup jauh berbeda dengan Umat Islam yang ada di Timur Tengah. Bisakah konsep ini di transformasikan kepada masyarakat Indonesia? khususnya masyarakat yang pernah terlibat dalam konflik yang berbau Agama seperti di Ambon? 

Tugas saya masih panjang untuk menganalisa apakah konsep Islamic conflict resolution ini benar-benar berhasil di implementasikan di negara-negara Timur Tengah? dan kalau iya bagaimana caranya untuk membawa konsep ini ke Indonesia? 

Sekarang saya masih berada pada tahap menganalisa pertanyaan terakhir di atas, kalau udah ada jawabannya dan bisa di buktikan akan saya tulisan dalam tulisan saya yang lainnya :D 

Wish me luck yaaa :D

4 comments:

  1. makasiiiih bu wes, heheh susaaah eee...nanti juga b mau liat dari pendekatan Bible juga, kapan2 bisa diskusi eee :)

    ReplyDelete
  2. Pertanyaan yang menarik untuk pondasi riset...

    ReplyDelete
  3. Subhanallah, Sukses untuk risetnya.

    ReplyDelete